Pengertian biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang terjadi pada fungsi produksi, dimana fungsi produksi merupakan fungsi yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Menurut mulyadi (2000:18), biaya produksi membentuk harga pokok produksi, yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk yang pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Secara garis besar, cara memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua macam: produksi atas dasar pesanan, mengumpulkan harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan (job order cost method) dan produksi massa, mengumpulkan harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok proses (process cost method).
Pengendalian Biaya
Nasehatun (1999:214) mengatakan bahwa pengendalian biaya berarti serangkaian langkah-lankah mulai dari penyusunan satu rencana biaya sampai kepada tindakan yang perlu dilakukan jika terdapat perbedaan yang sudah ditetapkan (rencana) dengan yang sesungguhnya. Pengendalian biaya dapat dibagi dalam empat langkah, sebagai berikut:
a. mencari dasar-dasar dan menetapkan standar untuk biaya;
b. membandingkan antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya;
c. mencari dan menentukan bagian organisasi perusahaan ataupun diluarnya yang bertanggung jawab atas adanya penyimpangan, dan
d. melakukan tindakan untuk mengurangi atau mengakhiri penyimpangan.
Pengendalian biaya yang efektif berarti pengendalian biaya dalam waktu yang sangat pendek, tetapi karena tidak dilakukan secara hati-hati dan cermat serta kurang melihat rangkaian jangka panjang bagi perusahaan, hasil dari penekanan biaya itu tidak lama. Pengendalian biaya mencakup satu pekerjaan bimbingan dan pengarahan atas unsur biaya dari barang yang dihasilkan. Pengendalian biaya pada satu tahap dalam prosesnya, akhirnya akan membandingkan antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya.
Tabel 1 Perbandingan Antara Pengendalian Biaya Dan Penekanan Biaya
Pengendalian biaya | Penekanan biaya |
1. Mempertahankan biaya pada standar yang telah ada | 1. Mau menurunkan biaya dan mengusahakan penurunan |
2. Standar merupakan sasaran | 2. Standar masih diragukan |
3. Terbatas pada kegiatan-kegiatan yang ada standarnya | 3. Meliputi semua bagian perusahaan |
4. Mencoba mencapai biaya yang terendah menurut keadaan tertentu | 4. Tidak ada keadaan yang tetap, dan terus mencoba penurunan biaya |
5. Tanpa akhir | 5. Dapat berakhir |
Sumber : Nasehatun ( 1999:215 )
Hal – Hal Yang Diperlukan Dalam Pengendalian Biaya
Terdapat dua hal yang diperlukan dalam pengendalian biaya yaitu :
Terdapat dua hal yang diperlukan dalam pengendalian biaya yaitu :
1. Tempat pertanggungjawaban organisasi pada pembukuan
Tempat pertanggung jawaban itu dapat merupakan satu departemen, asal dipenuhi syarat pokoknya, yaitu ada orang yang bertanggung jawab. Tiap tempat pertanggung jawaban boleh dipecah-pecah lagi atas tempat biaya lebih kecil, dengan dipergunakannya cara ini, semua biaya baik standar maupun sesungguhnya dapat ditelusuri ke bagian organisasi yang paling kecil, dimana masih terdapat satu pertanggung jawaban. Kebutuhan penelusuran kebagian-bagian kecil organisasi itu digabungkan dengan sistem pembukuan yang berlaku, yaitu dengan menciptakan catatan atau bentuk laporan yang sesuai.
2. Penggunaan biaya standar
a. Biaya standar dan macam-macam standar
Biaya standar adalah biaya yang ditetapkan lebih dahulu setelah mempertimbangkan semua faktor yang menentukan dan setelah mengadakan penilaian atas hal-hal yang mungkin menyebabkan perubahan baik dalam jumlah maupun harga dari bahan-bahan, tenaga kerja dan jasa-jasa lain yang diperlukan.
Biaya ini merupakan sasaran dan digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi. Biaya standar berbeda dengan biaya yang ditaksir (estimated cost). Biaya standar menunjukkan biaya yang seharusnya, sedangkan yang ditaksir biasanya mengandung unsur cara perhitungan biaya yang baik.
Biaya standar biasanya digunakan untuk bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Untuk biaya tidak langsung (biaya overhead), standar tidak disiapkan untuk satu satuan hasil produksi, tetapi untuk seluruh jumlah produksi yang meliputi jangka waktu tertentu.
Terdapat tiga macam standar yaitu : (1) standar dasar, (2) standar teoritis, (3) standar yang dapat dicapai.
1) Standar dasar
Standar ini adalah tetap,dan merupakan dasar dalam memperbandingkan antara biaya sesungguhnya selama beberapa tahun. Tujuan memperbandingkan untuk melihat trend. Standar ini jarang dipergunakan.
2) Standar teoritis
Standar teoritis ini adalah standar efisiensi yang maksimum. Dengan menggunakan standar ini, akan diketahui biaya minimum yang bisa dicapai, dalam pengertian teknis yang paling ketat.
3) Standar yang dapat dicapai
Standar ini adalah standar yang dapat dicapai dalam keadaan kerja yang sesungguhnya. Standar ini diadakan berdasarkan kemampuan perusahaan sekarang, atas dasar tingkat prestasi yang mau dicapai oleh pimpinan perusahaan. Tiga penyimpanan negatif atas standar ini berarti ketidak efisienan, kecuali ada faktor-faktor diluar kekuasaan perusahaan.
b. Menetapkan standar
Ada tiga langkah dalam menetapkan standar, yaitu sebagai berikut:
a) mempelajari dan menetapkan spesifikasi dan metode produksi. Yang dipergunakan adalah metode yang paling efisien. Dengan mempelajari metode itu, akan ditemukan standar yang diperlukan baik tentang bahan, cara pengerjaan dan tenaga yang diperlukan.
b) penetapan harga bahan dan upah buruh langsung.
c) penetapan biaya standar, yaitu jumlah standar di kalikan dengan harga standar.
c. Analisis penyimpangan dan tindakan perbaikan
Yang dimaksud dengan penynimpangan adalah perbedaan antara biaya standar dan biaya yang sesungguhnya, bisa positif ataupun negatif. Ada tiga macam penyimpangan yang dapat terjadi yaitu :
a) Penyimpangan dalam jumlah dan harga bahan;
b) Penyimpangan dalam jumlah dan tingkat upah; dan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar